Mengatasi 5 Mitos Top Tentang Sertifikasi TI – Tidak ada industri atau subjek yang kebal dari keraguan atau mitologi yang berkembang … supernatural, akupunktur, terapi fisik, dan (dalam hal ini) sertifikasi TI. Baru-baru ini menerbitkan artikel tentang “Sepuluh Masalah Sertifikasi TI”. Di Prometric, kami memperlakukan argumen seperti itu sebagai menyanggah mitos, bukan masalah hukum. Bertentangan dengan artikel tsb, postingan ini mangulas 5″ mitos” mengenai sertifikasi TI. Pikirkan mengenai itu:
Mengatasi 5 Mitos Top Tentang Sertifikasi TI
Baca Juga : 5 Sertifikasi Teratas untuk Memulai Karir TI Anda
1. Sertifikasi adalah Vendor-centric
Mitos ini mengklaim kalau tujuan sertifikasi merupakan buat” mengukur uraian seorang mengenai sebagian guna produk vendor” serta kalau” apa juga yang bagi Vendor A wajib Kamu tahu merupakan apa yang butuh Kamu tahu buat menggapai pengesahan.” Ini sesungguhnya statment cermat yang salah dimaksud dengan konotasi minus. Sesungguhnya, tidak terdapat satu golongan juga yang lebih bagus buat meningkatkan program penataran pembibitan sertifikasi serta tes mengukur wawasan mengenai produk khusus dari vendor yang menghasilkan produk. Sebab nyaris tiap teknologi yang ada mempunyai vendor yang mengonsep ataupun menghasilkan produk, developer merupakan pihak yang sangat penuhi ketentuan buat memastikan tingkatan wawasan yang dibutuhkan buat kemampuan. Nyaris tidak bisa jadi untuk satu pihak buat mempunyai tingkatan wawasan dasar buat tiap teknologi di luar situ. Serupa tidak mungkinnya dengan menginginkan kalau tiap badan hendak memakai sistem teknologi yang benar serupa serta menginginkan dasar wawasan yang serupa benar. Perbandingan dalam poin serta tingkat wawasan berkontribusi pada kompetisi yang segar, sebab inilah yang melainkan satu calon potensial dari yang lain. Begitu pula, tiap- tiap badan merupakan entitas yang betul- betul terpisah serta berlainan dari yang lain- masing- masing membutuhkan kemampuan yang khusus buat guna khusus yang dipekerjakannya. Bisa jadi mengasyikkan buat berambisi kalau tiap tes wajib mengukur serta jadi segalanya untuk seluruh orang- tetapi ini tidak bisa jadi… paling utama di bumi di mana keinginan serta pemakaian teknologi baru- misalnya, konten seluler- bermunculan tiap hari.
2. Siklus Hidup Sertifikasi Singkat
Mitos ini sesungguhnya suatu bukti yang disamarkan selaku kritik. Memanglah betul, vendor bisa” merevisi, mengganti, ataupun betul- betul mengulang sertifikasi sesering yang di idamkan.” Ini positif sebab melindungi sertifikasi pabrik senantiasa canggih dengan teknologi yang timbul serta aplikasi yang realistis. Alternatif- tidak menginovasi pengetesan sertifikasi- akan menganjurkan kalau teknologi terkini serta lebih bagus tidak sering bertumbuh. Perkembangan teknologi memanglah terjalin pada kecekatan yang lebih kilat tiap hari, serta walaupun bisa jadi tidak aman di kali, badan tidak hendak mau memperkerjakan seorang yang pengalaman terbarunya 5 tahun kala mereka bisa memperkerjakan seorang yang mempunyai sertifikasi memakai wawasan teknologi terbaru. Kudos pada wiraswasta yang mencari di tempat lain kala pelamar mempunyai sertifikasi lama ataupun lusuh, sebab sesungguhnya mereka mengarah memperoleh pegawai yang lebih berpendidikan mengenai sistem terkini. Wiraswasta wajib menggemari pelamar itu sepanjang cara rekrutmen yang bisa membuktikan serta memvalidasi keahlian mereka, paling utama mengenang jumlah orang yang salah melukiskan diri mereka pada resume serta atau ataupun melebih- lebihkan pengalaman mereka.
3. Sertifikasi Telah Didevaluasi
Dievaluasi oleh siapa? Mitos ini bisa ditentang dengan fakta kalau pendapatan orang yang menggenggam sertifikasi TI lalu bertambah tiap tahun. Survey pendapatan tahunan ke- 12 Redmond Magazine mengatakan pendapatan orang yang menggenggam sertifikasi Microsoft lebih besar dari pada umumnya. Begitu pula,” Survey Pendapatan Internetworking” yang dicoba oleh TCPMag. com membuktikan kalau pada umumnya pendapatan buat seluruh sertifikasi Cisco naik dari 2006 sampai 2007. Apalagi, lebih dari 39 persen responden survey merasa kalau” aspek yang hendak mempunyai akibat terbanyak pada tingkatkan pendapatan mereka dikala ini lagi mendapatkan sertifikasi terkini.” Mitos ini pula menduga mungkin kalau sertifikasi didevaluasi sebab pelamar menyontek dikala tes. Tetapi, pencampuran imitasi, kedengkian, serta aksi berplatform kemampuan yang lain ialah pertahanan yang kokoh kepada ketakjujuran, sebab nyaris tak mungkin buat melaksanakannya kala Kamu dengan cara raga menanggulangi permasalahan dalam area yang ditiru. Tidak hanya itu, mencampurkan pengetesan berplatform kemampuan ke dalam tes berplatform wawasan membagikan apa yang bisa jadi ialah dimensi sangat jelas dari keahlian faktual. Mendemonstrasikan serangkaian keahlian yang bertumbuh merupakan metode di mana sebagian tipe tes sertifikasi( paling utama TI) mensupport baya jauh pabrik serta integritas handal bersertifikat.
4. Sertifikasi Tidak Berorientasi nyata
Mitos ini membuktikan kalau” sebab sertifikasi mengarah pada vendor, sertifikasi tidak menyiapkan Kamu buat bumi jelas. Tidak terdapat area yang cuma terdiri dari Microsoft, ataupun UNIX, ataupun Novell, ataupun Linux.” Beliau beranggapan kalau bumi jelas merupakan area yang seluruhnya berintegrasi yang dibantu oleh beberapa vendor. Meski ini betul, itu pula terus menjadi jadi alibi buat menjajaki sertifikasi TI. Sebab industri bumi jelas menggunakan bermacam program, teknologi, serta sistem berintegrasi, industri wajib mengenali sebesar bisa jadi mengenai sebesar bisa jadi sistem ini. Walaupun tidak realistis buat berambisi mengenali tiap teknologi ataupun sistem yang terdapat, mengenali lebih dari satu pasti berikan Kamu kelebihan dalam suasana perekrutan ataupun advertensi di mana Kamu mengalami orang lain yang kurang ketahui mengenai tiap- tiap sistem. Terdapat pula terus menjadi banyak tes sertifikasi teknologi yang memasukkan unsur- unsur pengetesan berplatform kemampuan, ataupun yang mencoba wawasan dalam area yang disimulasikan ataupun dicontoh, yang membolehkan partisipan tes buat bersandar di stasiun kegiatan serta diwajibkan buat bertugas lewat permasalahan faktual pada sistem faktual( berhubungan dengan cara real time dengan server jelas yang dihosting di luar kantor). Jalan keluar permasalahan serta jalan keluar permasalahan durasi jelas dalam campuran dengan bagian berplatform wawasan pada tes opsi dobel merupakan campuran yang kokoh dari evaluasi uji serta dimensi ketrampilan ketrampilan bumi jelas yang cermat.
Baca Juga : Kalian Pernah Dengar Rakuten? Buruan Install Aplikasi Ini Dan Dapatkan Hadiah Menarik
5. Tidak Ada Tubuh Pengawasan
Mitos ini melaporkan kalau” sebab sertifikasi berfokus pada vendor, tidak terdapat yang memantau semua cara.” Pada faktanya, konglomerat vendor bertugas bantu- membantu buat memantau semua cara sertifikasi buat tiap- tiap program mereka. Dini tahun ini, Badan Sertifikasi Teknologi Data( ITCC) dibangun buat menolong memantau cara sertifikasi. Suatu asosiasi industri IT terkenal yang berkomitmen buat meningkatkan serta tingkatkan pabrik TI, ITCC terdiri dari kepemimpinan dari industri IT terkenal, tercantum HP, IBM, Microsoft, Sun serta Novell, dan federasi pabrik tercantum Federasi Pabrik Teknologi Komputasi( CompTIA)) serta Linux Professional Institute( LPI) serta fasilitator pengiriman tes semacam Prometric. Tujuannya merupakan buat berasosiasi dalam usaha buat memposisikan sertifikasi TI buat perkembangan yang berkepanjangan serta membenarkan kalau pabrik menciptakan pegawai yang bermutu serta berpendidikan besar. ITCC pula mengalami permasalahan berarti yang dialami pabrik sertifikasi TI, tercantum keamanan tes, anggapan versus ROI sertifikasi TI faktual serta penataran pembibitan buat mencoba perbandingan.